Saturday, December 22, 2007

Kacamata 1996-2007

saya hidup untuk terdiam.
apa yang terjadi dengan saya?
saya tak mengerti apa-apa. saya hanya berjalan di atas garis putih lurus dan tak pernah berbelok.

saya hidup untuk mendengar.
saya mendengar Adis bersatu. pertama dengan Esa. saya tak mengerti tentang itu. saya bertanya, tapi tak ada yang menanggapi. lalu saya berjalan dan menemukan sebuah...
kacamata.

adis putus. devi S. bilang, dia pernah mengagumi andre. anehnya ia malah bergabung dengan Fauzie. saya membeli kacamata berwrna biru metalik untuk ke pantai. adis bersatu dengan Roma. mereka terlihat serasi. saya pergi ke pantai, dan menemukan kacamata berwarna ungu. adis putus, friyanti malu-malu. saya beri nasihat untuk tidak merebut Fauzie. tapi Fauzie terlanjur mengagumi Friyanti. aku berjalan di sepanjang pantai. mendapati nenek-nenek bekacamata minus. sekarang Dewi, yang kehilangan nama Dewi seusai ia naik ke tingkat selanjutnya. lihat! Andre berjalan beriringan bersama Leo. ide bagus. saya duduk di tepi pantai, dan merogoh saku tas saya. hari ini panas, saya pakai kacamata.

ah, ibu saya menggumam. berapa kacamata yang telah saya beli selama ini? menumpuk dan berdebu. saya benci melihat debu. saya bersihkan dan astaga...

saya hidup untuk terdiam.
apa yang terjadi dengan saya?
saya tak mengerti apa-apa. saya hanya berjalan di atas garis putih lurus dan tak pernah berbelok.

saya hidup untuk mendengar.
mendengar semua orang berceloteh. saya penasaran. saya bertanya, mereka bilang 'ini urusan kecil. masalah kacamata'

ini hidup baru. dimulai dengan Mayang. Trina bilang, Mayang itu bergabung bersama Alvin. nyatanya, ia menerima Adita. Trina sahabat saya, ia memberikan saya sebuah kacamata. dunia serasa terbalik. ketika Deandry berkata, ia akan meminang salah satu gadis di kelas ini. tapi hal itu belum terbukti. untung Angie tak jadi membeli kacamata yang tadi sudah saya tawar. Mayang putus, Andruya cari muka. Risdy yang terakhir membelikan saya kacamata. saya, Trina, Angie dan Risdy memakai kacamata hitam bersama-sama.

ah, ibu saya menggumam. berapa kacamata yang telah saya beli selama ini? menumpuk dan berdebu. saya benci melihat debu. saya bersihkan dan astaga...

saya hidup untuk terdiam.
apa yang terjadi dengan saya?
saya tak mengerti apa-apa. saya hanya berjalan di atas garis putih lurus dan tak pernah berbelok.

saya hidup untuk mendengar.
mendengar semua orang berceloteh. saya penasaran. saya bertanya, mereka bilang 'ini urusan kecil. masalah kacamata'

ini hidup baru. dimulai dengan... Mayang lagi? ini Gila ! sekarang hujan, datanglah Fauzan. kali ini, Getmy sang penjual kacamata. kau tahu, orang bilang Derisa sudah menjadi milik orang lain. haha ada yang bilang Ghilman yang sedang uji coba. tenang, ada Zee. dia tahu saya butuh kacamata. apalagi sekarang. Tri kuda yang berhasil dengan Indri? ada Mamamceu yang dengan senang hati memberi saya pinjaman kacamata. kacamata saya bertambah. merah kuning hijau, di langit yang biru.

ah, ibu saya menggumam. berapa kacamata yang telah saya beli selama ini? menumpuk dan berdebu. saya benci melihat debu. saya bersihkan dan astaga...

tunggu dulu, Bois telah mencobanya??

saya hidup untuk terdiam.
apa yang terjadi dengan saya?
saya tak mengerti apa-apa. saya hanya berjalan di atas garis putih lurus dan tak pernah berbelok.

saya hidup untuk mendengar.
mendengar semua orang berceloteh. saya penasaran. saya bertanya, mereka bilang 'ini urusan kecil. masalah kacamata'

ini hidup yang lebih baru. dimulai dengan... hmmm...biarkan saya berpikir. mungkin Resty. ia telah menunjuk agries. tidak, tunggu dulu! sepertinya, ada Alvin. saya lupa! saya berkenalan dengan Alecia. ia memberi saya kacamata. ada Aqsa. genius pengagum Tiwi. berat rasanya.. saya bertanya pada mang becak, 'bang! kacamatanya beli dimana?' astaga! memang tak disangka Luna dan Nikkita. Osi, saya tahu ia selalu murung. tapi ia memberi saya resep kacamata. saya melihat langit yang biru. tak lupa dengan kacamata.

ah, ibu saya menggumam. berapa kacamata yang telah saya beli selama ini? menumpuk dan berdebu. saya benci melihat debu. saya bersihkan dan astaga...

tunggu dulu! Bois hamil lima bulan?

saya hidup untuk terdiam.
apa yang terjadi dengan saya?
saya tak mengerti apa-apa. saya hanya berjalan di atas garis putih lurus dan tak pernah berbelok.

saya hidup untuk mendengar.
mendengar semua orang berceloteh. saya penasaran. saya bertanya, mereka bilang 'ini urusan kecil. masalah kacamata'

kau tahu, berapa kali saya mengulangi hidup? saya berkata, ini hidup baru. baru bersama Sasa. ia langsung memberi saya kacamata. Baso yang memulai dengan Ratih. memulai deretan dari barisan yang sangat rapi. obsesi Methok yang staccato dengan Bagho. siapa lagi sekarang. lagu itu! saya melihat kacamata di depan sampul albumnya. Yonan atau Hendra? Maya bilang yang bertahan Hendra. ia tak lupa memberikan saya kacamata. ia bilang, 'jangan lupa kacamatanya, mas!'

ah, ibu saya menggumam. berapa kacamata yang telah saya beli selama ini? menumpuk dan berdebu. saya benci melihat debu. saya bersihkan dan astaga...

tunggu dulu! Bois punya anak? obsesi lima belas tahun lagi.

saya hidup untuk terdiam.
apa yang terjadi dengan saya?
saya tak mengerti apa-apa. saya hanya berjalan di atas garis putih lurus dan tak pernah berbelok.

saya hidup untuk mendengar.
mendengar semua orang berceloteh. saya penasaran. saya bertanya, mereka bilang 'ini urusan kecil. masalah kacamata'

hidup saya yang baru. dan belum berakhir sampai sekarang.
saya hidup untuk terdiam.
saya hidup untuk mendengar.
terakhir saya dengar, Ragil dan Ayya. setelah Rahma dan Abby. nanti siapa lagi?

saya hidup untuk terdiam.
saya hidup untuk mendengar.

tapi tak selamanya hati saya terdiam.
dan tak selamanya hati saya mendengar.

saya tahu dia ada.
saya tahu dia akan datang
bahkan saya tahu dia sudah datang
bahkan saya tahu dia telah membumbung tinggi di angkasa
bahkan saya tahu dia telah memberi warna di kegelapan malam
bahkan saya tahu dia berkorban di kegelapan malam dengan menjatuhkan dirinya sendiri
bahkan saya tahu dia telah memberi warna di kegelapan malam
bahkan saya tahu dia telah membumbung tinggi di angkasa
bahkan saya tahu dia sudah datang
saya tahu dia akan datang
saya tahu dia ada.

kacamata.

bukan Adis, bukan Devi S. , bukan Fauzie, bukan Friyanti, bukan Andre, bukan Dewi, bukan Roma, bukan Leo, bukan Mayang, bukan Adita, bukan Andruya, bukan Deandry, bukan Trina, bukan Risdy, bukan Angie, bukan Getmy, bukan Mayang lagi, bukan Fauzan, bukan Derisa, bukan Ghilman, bukan Zee, bukan Mamamceu, bukan Resty, bukan Alvin ,bukan Indri, bukan Tri kuda, bukan Alecia, bukan Osi, bukan Luna, bukan Nikkita, bukan Aqsa, bukan Tiwi, bukan Bois! bukan Baso, bukan Ratih, bukan Methok, bukan Maya, bukan Sasa, bukan Yonan atau Hendra, bukan Ragil, bukan Ayya, bukan Rahma, bukan Abby.

tapi kacamata.
saya tak bisa hidup tanpamu kacamata.
saya tak menemukanmu,
tapi kau yang menemukan saya.

kacamata.

pszht. 221207. saya dan kacamata, tak berharap untuk abadi untuk selamanya.

3 comments:

dewinur said...

apshaaaa...
tulisannya keren.
sangat jujur.
hha.

Anonymous said...

masa c???

Anonymous said...

g ngerti