Thursday, January 10, 2008

catatan perjalanan camar di nusantara

malam menerjang, tak pernah terang
kau tahu, hari ini langit sedang berduka.
air laut tak pernah tenang
dan lihat! pohon-pohon yang statis disana

musnah!

dunia? atau indonesia?
semua sama saja...

saya pergi dengan tangan terbuka
untuk melihat indahnya nusantara,
seolah aku berada di surga
ah betapa indahnya indonesia!!!

itu dahulu...

sekarang?
dunia...
indonesia...
semua sama saja.


akhirnya saya singgah di tanah rencong
disana, saya diajarkan untuk terdiam.
ada apa ini sebenarnya?
saya duduk di atas ranting pohon
tapi semua orang berteriak!
saling menerjang, saling menikam!
ah tidak!
aku tahu sekarang...

dunia,
indonesia,
semua sama saja.

terbangun diatas sebuah sampan, saya pergi untuk bahagia.
tapi tidak di batavia.
bahkan saya bingung ingin tinggal dimana
semua sudah habis tak tersisa.
panas yang membara,
juga air bah yang membahana
saya pergi melanglang buana
berharap untuk bisa mencari tempat yang bahagia.

dunia?
indonesia?
dimana lagi?
semua sama saja.

di kaki langit saya menukik tajam
melihat hamparan hijaunya sawah-sawah yang membentang
tunggu! apalagi sekarang?
sang padi menjerit-jerit,
tersengal-sengal kehabisan udara.
sayang,
saya tak bisa menolong.
ia telah musnah dimakan tanah.
begitu juga manusia.
biarkan brantas yang mengatasinya.
ia harus menanggung semuanya.

menanggung dunia?
indonesia?
tidakkah itu terlalu berat?
semua manusia sama saja.

saya terserang virus ilegal.
virus itu menerjang seluruh bagian tubuh saya.
tanpa ampun, tanpa permisi ia masuk bagai manusia yang tak tahu etika.
saya berpikir, saya senasib dengan pohon.
nasib saya dan pohon sama saja
ia mati, saya juga akan mati.
kemana iba mereka?
apakah mereka tak punya rasa?

siapa?
dunia?
indonesia?
semua sama saja.

saya pergi untuk menjelajah nusantara
untuk mencari tempat dimana saya bisa hidup bahagia
sayang, saya tak mendapatkan iba.
yang ada hanyalah kematian jua.



pszht.100108. didedikasikan kepada presiden indonesia, untuk tetap mencegah global warming sebelum terlambat. stop global warming! stop ilegal logging!





No comments: